Cryptocurrency dan Alternatif Pembayaran

 Bitcoin pada tahun 2021 bulan februari ini sempat menembus titik tertinggi pada harga Rp 850.000.000., Delapan Ratus Limah Piluh Juta Rupiah. Yang nerupakan titik tertinggi di tahun ini, banyak ahli yg memperkirakan akan mencapai lebih dari 1 milyar rupiah. Tetapi menjelang akhir bulan februari 2021 BTC mengalami koreksi hingga 600 juat rupiah dan sempat naik lagi ke 700 juta dan koreksi kembali. Tetapi ini baik untuk pertumbuhan suatu komoditi yang mengalami kenaikan secara terus menerus pasti akan menhalami korejsi , tetapi pembahasan kita kali ini apakah cryotocurrency merupakan stabil koin yg harganya tidak meledak ledak dan saat koreksi akan jatuh jauh. 

Tahun 2021 beda dengan tahun 2017, karena banyak pengembang yang memberikan nilai lebih dari kegunaan cryptocurrency, mereka meberikan nilai stabke koin dan investasi dalam dunia DEFI Keuangan terdesentralisasi adalah bentuk keuangan eksperimental yang tidak bergantung pada perantara keuangan pusat seperti broker, bursa, atau bank untuk menawarkan instrumen keuangan tradisional, dan sebaliknya menggunakan kontrak pintar pada blockchain, yang paling umum adalah Ethereum, BNB, XRP, XLM, DOT, ADA dll.

Serta Flare : merupakan jaringan terdistribusi dengan beberapa sifat unik. Dapat digunakan untuk membuat jembatan dua arah di antara jaringan, jembatan antar koin seperti XRP, XLM, LTC, DOGE yang bisa saling bermigrasi satu sama lain dalam 1 dompet dengan koreksi harga sesuai harga pasar. 

Seperti yang kita tahu XRP dari Ripple adalah jaringan pembayaran global dan valuta asing. Meskipun telah dioptimalkan untuk use case tersebut, alat ini masih memiliki keterbatasan dalam fungsionalitas lainnya. 

Keterbatasan inilah yang ingin diatasi oleh Flare Network dengan memperkenalkan dukungan kapabilitas smart contrak di jembatani oleh FLR.

Perkembangan perkembangan ini yg membuat kedepannya cryptocurrency akan banyak di adopsi dan sudah saatnya negara mengeluarkan mata uang digital berbasis cryptocurrency